Posted in Kumpulan Cerita Novel dan ISlam

DEBU( DUST on THe Road)


Myspace Layouts

Suatu Kebahagiaan Grub Musik Religi”DEDU”(Dust on the Road) mau berkunjung di STAIN Salatiga….. lagu2 yang sering kita dengar di hP dan sudah bayak orang muslim indonesia yang menikamati lagu2_nya….. Dalam rangka RoadShow DEBU..sangat meyenangkan karena STAIN menjadi salah satu tempat RoadShow itu…. tepat_nya pada tanggal 14 januari kmarin Grub musik Religi yang sudah tidak asing ditelinga kita ini melakukan Show Di STAIN salatiga….. para mahasisiwa dengan gembira_nya ikut melantukan lagu2 Debu…. Penampilan Debu masih dengan gaya khas menggunakan aneka alat musik tradisional, misalnya Santur (Iran), Tambur (Turki), Gendok-gendok (Sulawesi Selatan) yang diharmonisasikan dengan biola, bas, flute dan berbagai alat perkusi. Dengan alat musik tersebut tercipta lagu dengan musik yang menyejukkan hati.

Band yang digawangi Mustafa (vokal), Saleem (flute), Daood (drum/perkusi), Naseem (perkusi), Mujahid (bas), Husniah (violin), Shakurah (lead Violin), Achmad (Santoor), Dimas (gitar), Luthfi (perkusi), Ali (perkusi), Zahra (keyboard), dan Nadhira (khanoon)

Perlu ditegaskan, musik Debu adalah musik spiritual yang universal hingga bisa diterima oleh semua kalangan.  dalam lagu2 Debu  setiap lagu dibuat suasana memberikan keyamana spiritual kepada setiap pendegarnya…jadi lagu2 debU sangat mudah diterima  dan dinikmati

Kelompok Debu yang sudah menetap 11 tahun di Indonesia ini memiliki tembang andalan di album keempat, yaitu Malam Ini, Macan Hutan, dan Shalawat. Kali ini, Debu tak mematok warna musik padang pasir. Mereka berani memasukkan unsur jazz, country, hingga rock seperti di lagu Macan Hutan yang terdengar lebih gahar karena kental dengan warna rock.

“Lagu debu bisa mengobati patah hati, bisa membuat sabar, membuat hati nyaman. Semoga bisa diterima dengan baik,” harap Mustafa yang kelompoknya sudah dikenal baik sampai ke Turki dan Iran ini.

Author:

slow but sure

Leave a comment