Posted in Kumpulan Cerita Novel dan ISlam

UmmI


Namanya zahra, dia masih duduk di bangku kelas empat sebuah Sekolah Islam terpadu di pinggiran jakarta. saat aku cerita kalau aku sering dipanggil Ayah, dia malah menimpali “kalau aku panggil Abi mau mi?” hhmmm….untung saja waktu zahra bilang itu uminya lagi urus si kecil adiknya zahra.

“Ami…” dia memanggilku setengah teriak saat aku hendak meninggalkan rumah mungil itu, urusanku dengan Abinya telah usai. “Ada apa zahra?..” jawabku sambil menoleh ke belakang dan mendekati Zahra yang juga terlihat mendekatiku. “Ami nunduk dong biar zahra bisa bisikin ke kuping Ami” pintanya.

“Subhanallah…” Aku kaget setengah mati saat denger bisikan dari Zahra. “Doakan sebelum lulus SD Zahra bisa semuanya ya Mi” pintanya padaku.

Aku lupa nama lengkapnya, aku lebih suka memanggil Zahra atau kadang “nak”. di usianya yang baru kelas empat, dia sudah bisa menghafal lebih dari setengah Al Qur’an mulia.

Kata umi, “kalau Zahra bisa menghafal semua isi al Qur’an, nanti Zahra bisa memakaikan mahkota yang paling cantik yang ada di akhirat. dan umi mau sekali memakai mahkota itu mi” ceritanya beberapa waktu yang lalu saat kutanya motivasinya menghafal al Qur’an.

“Ami…. Zahra cinta ama Umi. saat zahra tanya ke Umi, apa yang Umi mau dari zahra, Umi jawab begitu. Zahra ingin tunjukkan, kalau zahra cinta Umi, dengan menghafal al Qur’an itu Mi” tambahnya. “zahra pernah liat umi menangis saat Zahra berjanji akan menghafal Al Qur’an sebelum lulus SD” terus Zahra bercerita, matanya mulai berkaca-kaca.

“Oya Mi, tunggu ya…” zahra meninggalkanku sendiri menunggunya di hadapan rumahnya. tak lama berselang, Zahra kembali membawa sebuah surat ucapan berwarna pink, gambar bunga. “Nih buat Ami…” katanya sambil menyodorkan surat itu padaku. “makasih Zahra, boleh Ami baca sekarang?”. “Jangan! nanti saja selesai sholat ashar. Kalau bisa dalam keadaan berwudhu ya Mi” pintanya.

Di sebuah masjid, setelah aku berdoa seusai shalat Ashar, aku hendak berdiri dan meninggalkan masjid itu, terlihat di file yang kubawa kartu merah jambu itu. “Astaghfirullah, itu dari Zahra” batinku. Segera saja aku ucap basmalah dan kubuka.

Isi Surat:

“Ami Kusnan yang Zahra cintai karena Allah, Ingin zahra katakan kalau zahra sangat mencintai Ami. tapi apakah Ami mencintai zahra?. Jika iya, zahra minta satu hal dari Ami. Ami juga menghafal al Qur’an ya, biar nanti ibu Ami menjadi wanita paling bahagia di Syurga, karena memakai mahkota tercantik pemberian anaknya yang hafal al Qur’an.”

salam sayang

Zahra

Sore itu, langit selatan jakarta mencung, hatiku ikut mendung, air matapun tak bisa kutahan, ia mengalir, kerinduan dengan Bunda membuncah,

“Astaghfirulloh, Zahra…kaulah guruku, guruku yang mulia. jujur Ami malu padamu nak” batinku

Ami mencintaimu, sangat mencintaimu, Ami juga mencintai Ibu Ami, Tapi….. kini dia tlah pergi……….

Nb : ‘Ami; paman

semoga bermanfaat…^^

Posted in Kumpulan.......^_^

PELAPUKAN ( WEATHERING )


Pelapukan

 

PENDAHULUAN

Seperti yang kita ketahui bahwa Bumi yang kita huni ini terbentuk dari bebagai proses alamiah. Proses-proses tersebut tentunya memakan waktu yang sangat lama. bahkan proses pembentukannya memperlukan waktu ribuan hingga jutaan tahun lamanya.
Seiring dengan berjalannya waktu, bumi terus mengalami perubahan-perbahan. Perubahan yang terjadi sangat kompleks,. mulai dari segi materinya (Gas menjadi padatan), dari segi bentuknya, suhunya dsb, hingga akhirnya bumi mengalami suatu proses pendinginan. Hal itu mengakibatkan suhu di bumi menjadi stabil. dan berdampak pada munculnya kehidupan di bumi.
Tapi tenyata, proses-proses perubahan yang terjadi pada bumi tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Bumi masih terus mengalami perubahan. Hanya saja, perubahan yang terjadi skalanya kecil, tidak sebesar pada awal mula pembentukan bumi. Perubahanya hanya terjadi pada materi-materi bumi khususnya litosfer, perubahan itupun memakan waktu yang sangat lama, suatu contoh perubahan yang terjadi pada batuan. Batuan merupakan materi dari bumi yang dapat dengan mudah kita amati, kita juga dapat dengan mudah menjumpainya di sekitar kita. Bila kita amati sekilas, batu memang selalu terlihat kokoh dan kuat, hal itu memang benar, karena saat kita memeganya, kita dapat merasakan struktur batu yang keras. sehingga kita mungkin tidak pernah berfikir bahwa, batuan yang berukuran besar bisa dihancurkan.
Apabila kita memikirkan hal itu, berarti kita telah memiliki konsep yang salah mengenai batuan, ..karena ternyata sebuah batu yang besar sekalipun dapat hancur melalui sebuah proses yang sering disebut dengan “pelapukan”. Tetapi perlu diketahui bahwa untuk menghancurkan batu yang besar dibutuhkan waktu yang lama. selain pada batuan, pelapukan dapat juga terjadi pada tanah dan materi lapisan bumi yang lain.

A. PENGERTIAN

Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.
1) Pelapukan Mekanis
Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini:

  • Akibat pemuaian

Tahukah Anda bahwa batuan ternyata tidak homogen, terdiri dari berbagai mineral, dan mempunyai koefisien pemuaian yang berlainan. Oleh karena itu dalam sebuah batu pemuaiannya akan berbeda, bisa cepat atau lambat. Pemanasan matahari akan terjadi peretakan batuan sebagai akibat perbedaan kecepatan dan koefisien pemuaian tersebut.

  • Akibat pembekuan air

Batuan bisa pecah/hancur akibat pembekuan air yang terdapat di dalam batuan. Misalnya di daerah sedang atau daerah batas salju, pada musim panas, air bisa masuk ke pori-pori batuan. Pada musim dingin atau malam hari air di pori-pori batuan itu menjadi es. Karena menjadi es, volume menjadi besar, akibatnya batuan menjadi pecah.

  • Akibat perubahan suhu tiba-tiba

Kondisi ini biasanya terjadi di daerah gurun. Ketika ada hujan di siang hari menyebabkan suhu batuan mengalami penurunan dengan tiba-tiba. Hal ini dapat menyebabkan hancurnya batuan.

  • Perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam

Penghancuran batuan terjadi akibat perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Pada siang hari suhu sangat panas sehingga batuan mengembang. Sedangkan pada malam hari temperatur turun sangat rendah (dingin). Penurunan temperatur yang sangat cepat itu menyebabkan batuan menjadi retak-retak dan akhirnya pecah, dan akhirnya hancur berkeping-keping. Pelapukan seperti ini Anda bisa perhatikan di daerah gurun. Di daerah Timur Tengah (Arab) temperatur siang hari bisa mencapai 60 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari turun drastis dan bisa mencapai 2 derajat Celcius. Atau pada saat turun hujan, terjadi penurunan suhu, yang menyebabkan batuan menjadi pecah.

Gambar pelapukan mekanik :

Berikut merupakan contoh pelapukan Fisika/ mekanis akibat suhu udara yang panas:

2) Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst.
Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur.

  • Karren

Di daerah kapur biasanya terdapat celah-celah atau alur-alur sebagai akibat pelarutan oleh air hujan. Gejala ini terdapat di daerah kapur yang tanahnya dangkal. Pada perpotongan celah-celah ini biasanya terdapat lubang kecil yang disebut karren.

  • Ponor

Ponor adalah lubang masuknya aliran air ke dalam tanah pada daerah kapur yang relatif dalam. Ponor dapat dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu dolin dan pipa karst. Dolin adalah lubang di daerah karst yang bentuknya seperti corong. Dolin ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu dolin korosi dan dolin terban. Dolin korosi terjadi karena proses pelarutan batuan yang disebabkan oleh air. Di dasar dolin diendapkan tanah berwarna merah (terra rossa). Sedangkan dolin terban terjadi karena runtuhnya atap gua kapur (perhatikan gambar).

iGambar 9. Dolin Terban
.

Gambar 8. Dolin Koros

Gejala karst berikutnya adalah pipa karst yang bentuknya seperti pipa. Gejala ini terjadi karena larutnya batuan kapur oleh air. Karena terjadi proses pelarutan batuan, maka disebut pipa karst korosi. Namun jika terjadi karena tanah terban, pipa karst itu disebut pipa karst terban atau disebut juga yama-type.

Gambar 10a. Aven-typ Gambar 10b. Yama-type

  • Gua kapur

Jika Anda berkunjung ke daerah kapur, biasanya di daerah ini banyak terdapat gua. Pada gua ini sering dijumpai stalaktit dan stalakmit. Stalaktit adalah endapan kapur yang menggantung pada langit-langit gua (atas). Bentuknya biasanya panjang, runcing dan tengahnya mempunyai lubang rambut. Sedangkan stalakmit adalah endapan kapur yang terdapat pada lantai gua (bawah). Bentuknya tidak berlubang, berlapis-lapis, dan agak tumpul. Jika stalaktit dan stalakmit bisa bersambung, maka akan menjadi tiang kapur (pillar)

Lampiran gambar-gambar :
1. Goa kapur :

2. Stalagtit dan
stalagmit :

3. Doline :

3) Pelapukan Biologis
Mungkin Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan. Atau mungkin Anda pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi ini merupakan contoh pelapukan biologis.
Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut.
Gambar pelapukan organic/ Biologis :

Gambar pelapukan biologi dengan akar tumbukan :

B. KESIMPULAN:

Pelapukan merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena pengaruh air, akar, dan sinar matahari. Pelapukan terdiri dari tiga macam

  • Pelapukan Mekanisme adalah penghancuran terhaap bebatuan disebabkan oleh pemumaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam
  • Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi akibat peristiwa kimia, Hasil pelapukan kimiawi didaerah jarst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, , tiang-tiang kapur, stalagtit dan stalagmite atau gua kapur.
  • Pelapukan Biologis pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia , dan akar-akar tumbuhan maupu cendawan dan lumut bisa juga menghancurkan batuan tersebut.